Bagi Perusahaan yang ingin mendaftarkan Sertifikasi Halal ke LPPOM MUI , baik industri pengolahan (pangan, obat, kosmetika), Rumah Potong Hewan (RPH), restoran/katering, maupun industri jasa (distributor, warehouse, transporter, retailer) harus memenuhi Persyaratan Sertifikasi Halal yang tertuang dalam Buku HAS 23000 (Kebijakan, Prosedur, dan Kriteria).Berikut Cuplikan dari Buku HAS 23000 :
1. KRITERIA SJH
Penjelasan mengenai kriteria SJH dapat dilihat pada dokumen HAS 23000:1 Persyaratan Sertifikasi Halal: Kriteria Sistem Jaminan Halal.
Perusahaan bebas untuk memilih metode dan pendekatan yang diperlukan
dalam menerapkan SJH, asalkan dapat memenuhi 11 kriteria SJH sebagai
berikut :
1.1 Kebijakan Halal
Manajemen Puncak harus menetapkan Kebijakan Halal dan mensosialisasikan kebijakan halal kepada seluruh pemangku kepentingan (stake holder) perusahaan.
1.2 Tim Manajemen Halal
Manajemen Puncak harus menetapkan Tim Manajemen Halal yang mencakup
semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis dan memiliki tugas,
tanggungjawab dan wewenang yang jelas.
1.3 Pelatihan dan Edukasi
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis pelaksanaan pelatihan.
Pelatihan harus dilaksanakan minimal setahun sekali atau lebih sering
jika diperlukan dan harus mencakup kriteria kelulusan untuk menjamin
kompetensi personel.
1.4 Bahan
Bahan tidak boleh berasal dari : Babi dan turunannya, Khamr (minuman
beralkohol), Turunan khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara
fisik, Darah, Bangkai, dan Bagian dari tubuh manusia.
1.5 Produk
Merek/nama produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan. Produk retail dengan sama yang beredar di Indonesia harus didaftarkan seluruhnya untuk sertifikasi.
1.6 Fasilitas Produksi
Lini produksi dan peralatan pembantu tidak boleh digunakan secara
bergantian untuk menghasilkan produk halal dan produk yang mengandung
babi atau turunannya.
1.7 Prosedur Tertulis Aktivitas Kritis
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis mengenai pelaksanaan
aktivitas kritis (seleksi bahan baru, pembelian bahan, pemeriksaan bahan
datang, produksi, dll), disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan
yang menjamin semua bahan, produk, dan fasilitas produksi yang digunakan
memenuhi kriteria.
1.8 Kemampuan Telusur (Traceability)
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menjamin kemampuan
telusur produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang disetujui dan
dibuat di fasilitas produksi yang memenuhi kriteria fasilitas produksi.
1.9 Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menangani produk
yang terlanjur dibuat dari bahan dan pada fasilitas yang tidak memenuhi
kriteria.
1.10 Audit Internal
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis audit internal pelaksanaan
SJH yang dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali. Hasil
audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap
setiap kegiatan yang diaudit dan pihak ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan
berkala setiap 6 (enam) bulan sekali.
1.11 Kaji Ulang Manajemen
Manajemen Puncak harus melakukan kajian terhadap efektifitas
pelaksanaan SJH satu kali dalam satu tahun atau lebih sering jika
diperlukan. Hasil evaluasi harus disampaikan kepada pihak yang
bertanggung jawab untuk setiap aktivitas.
1. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR SERTIFIKASI HALAL
Kebijakan dan prosedur harus dipenuhi oleh perusahaan yang mengajukan
sertifikasi halal. Penjelasan mengenai kriteria SJH dapat dilihat pada
dokumen HAS 23000:2 Persyaratan Sertifikasi Halal: Kebijakan dan Prosedur.
Berikut Proses sertifikasi halal dalam bentuk diagram alir :
- Perusahaan yang mengajukan sertifikasi, baik pendaftaran baru, pengembangan (produk/fasilitas) dan perpanjangan, dapat melakukan pendaftaran secara online. melalui website LPPOM MUI (www.halalmui.org) atau langsung melalui alamat website: www.e-lppommui.org.
- Mengisi data pendaftaran : status sertifikasi (baru/pengembangan/perpanjangan), data Sertifikat halal, status SJH (jika ada) dan kelompok produk.
- Membayar biaya pendaftaran dan biaya akad sertifikasi halal.
- Mengisi dokumen yang dipersyaratkan dalam proses pendaftaran sesuai dengan status pendaftaran (baru/pengembangan/perpanjangan) dan proses bisnis (industri pengolahan, RPH, restoran, dan industri jasa), diantaranya : Manual SJH, Diagram alir proses produksi, data pabrik, data produk, data bahan dan dokumen bahan yang digunakan, serta data matrix produk.
- Setelah selesai mengisi dokumen yang dipersyaratkan, maka tahap selanjutnya sesuai dengan diagram alir proses sertifikasi halal seperti diatas yaitu pemeriksaan kecukupan dokumen ----- Penerbitan Sertifikat Halal.
- Mulai Bulan Juli 2012, pendaftaran Sertifikasi Halal hanya bisa dilakukan secara online melalui website LPPOMMUI www.halalmui.org pada kolom Layanan Sertifikasi Online Cerol-SS23000 atau langsung melalui alamat website: www.e-lppommui.org
- Bagi perusahaan yang menginginkan penjelasan detail mengenai persyaratan sertifikasi halal LPPOM MUI (Kebijakan, Prosedur, dan Kriteria) dapat memesan Buku HAS 23000 melalui email: ga_lppommui@halalmui.org